Friday, March 17, 2017

Japanese Cheesecake





Japanese Cheesecake 


Since I am happened to be the big fan of desserts, that's why I was always want to conquer this famous Japanese delicacy. Terus baru kesampean waktu di kelas masak tahun kemarin   *kemana aja Din ;D


Dan ternyata resep yang dikasih dari sekolah masak gue ngga serumit sama resep yang selama ini udah pernah gue google. Karena resep yang ini ngga perlu di tim dengan double boiler, asal semua bahan mesti udah suhu ruang ya.


Japanese Cheesecake 

Bahan 1 :
- Cream cheese 200 gram
- Unsalted Butter 75 gram
- Susu cair 100 ml
- Kuning telur 6 butir
- Terigu protein sedang 60 gram (ayak)
- Vanilla essence 1sdt

Cara :
- Kocok cream cheese hingga lembek dengan mixer kecepatan rendah, lalu masukkan unsalted butter, aduk rata.
- Masukkan kuning telur satu per satu, kocok hingga rata. 
- Masukkan terigu dan susu secara bergantian, aduk rata.
- Masukkan vanilla essence, aduk rata lalu sisihkan.

Bahan 2 :
- Putih telur 6 butir
- Gula kastor 120 gram
- Cream of tartar 1/4 sdt

Cara :
- Kocok putih telur dengan mixer searah jarum jam dengan kecepatan rendah.
- Kalau putih telur sudah mulai berbusa masukkan cream of tartar dan gula sedikit demi sedikit lalu tambahkan kecepatan mixer.
- Kocok sampai putih telur mengembang dan kaku, cirinya kalau wadah dibalik adonan putih telur tidak akan tumpah.

Note : waktu misahin putih dan kuning telur jangan sampe kuning telurnya masuk ke wadah putih telur ya. Pastikan juga wadah bersih dari air, minyak dan cairan lainnya. Karena putih telur ngga akan ngembang kalo ada faktor tadi. 

Penyelesaian :
Panaskan oven di suhu 160c selama 15 menit.
Masukkan adonan putih telur ke dalam wasah kuning telur dibagi menjadi 3 tahap. Aduk menggunakan spatula dengan menggunakan "tekhnik lipat" supaya putih telur tidak kempes dan mengembang sempurna ketika dipanggang ( jangan diaduk atau dikocok dengan mixer) . Bungkus permukaan luar loyang dengan aluminium foil. Lalu letakkan loyang yang telah dialasi aluminium foil ke wadah/loyang yang lebih besar. Isi wadah dengan air panas hingga setengah ukuran loyang kue ( au bain marie). Panggang sekitar 50-60 menit. Matikan oven, buka sedikit tutup oven selama 10 menit ( agar suhu loyang tidak turun secara drastis yang dapat menyebabkan kue menjadi kempes). Setelah 10 menit Keluarkan loyang dari oven, biarkan dingin sepenuhnya di cooling rack. Lalu masukkan ke dalam kulkas selama minimal 3 jam.















Oh iya, Japanese Cheesecake ini beda banget sama cheesecake pada umumnya ya. Teksturnya lembut banget kaya chiffon cake, with a hint on cream cheese. 




Enjoy 😊

Lasagna









Well what can I tell you, Lasagna is one of my favorite pasta dish. And also one of the first thing I baked when my husband bought me an oven back then when we were newlyweds in 2009. Oh boy, how time flies so fast 🙁 




Dulu pas awal-awal jadi IRT semangat banget hampir tiap hari nyari resep di Google, mostly desserts sih karena gue ngga pinter masak apalagi masakan Endonesah yang bumbunya banyak banget sodara-sodara  ;D 




Terus lupa entah gimana ceritanya bisa mampir ke Blog mbak Ria dapur icip2, dan tertarik buat bikin lasagna. Tapi karena keterbatasan bahan-bahan di kecamatan tempat dulu gue tinggal, jadi bikinnya di pending sampe pulang ke Bogor. Sedih yaa ;( Ahahaha gitu deh nasib tinggal di kecamatan. Jadi tiap ikut suami dinas atau lagi pulang ke rumah nyokap langsung deh nyetok bahan-bahan untuk baking. Pas balik lagi ke kecamatan, langsung deh di eksekusi buat Lasagna.

 So here's the recipe, 


Lasagna
Resep by Ria Dapur Icip2

Bahan:
250 gr (12 lembar) Lasagna
2 liter air
2 sdt minyak zaitun

Cara membuat :
rebus air hingga mendidih lalu masukkan garam dan minyak zaitun dan lembaran pasta. Masak kurang lebih 10 menit atau sesuai instruksi pd kemasan. Ankat lalu tiriskan.

MEAT SAUCE (saus daging) :
2 sdm minyak zaitun
1 siung bawang putih, cincang
1 siung bawang Bombay yg agak besar, cincang
500 gr daging giling
500 cc air kaldu
3 buah tomat, cincang
340 ml (1 botol) saus tomat
garam, gula, lada secukupnya (kira2 1 sdt, 2 sdt, 2 sdt)
sejumput pala
1 sdt oregano
1 sdt basil

Cara membuatnya :
Tumis bawang putih dan bawang Bombay sampai harum. Masukkan daging giling, aduk2 sampai berubah warnanya. Masukkan tomat cincang, saus tomat dan air kaldu, biarkan mendidih.
Tambahkan garam, gula,lada, oregano, basil dan pala.
Masak hingga matang sambil sesekali diaduk2 (kurang lebih 1/2 jam an). Angkat.

CHEESE SAUCE (saus putih, saus keju) utk topping :
3 sdm butter
3 sdm tepung terigu
500 cc susu plain
150 gram keju cheddar, parut
oregano dan basil secukupnya untuk taburan
25 gram keju parmesan, parut

Cara membuatnya :
Lelehkan butter lalu masukkan terigu, aduk rata dengan whisker atau sendok kayu. Kecilkan api lalu tuangi susu sedikit demi sedikit sambil diaduk terus. Besarkan lagi apinya, aduk hingga mendidih. Lalu masukkan keju, kecilkan api, aduk hingga keju larut dengan rata. Angkat.

Penyelesain :
Panaskan oven. Siapkan loyang tahan panas (Pyrex) lalu oles rata dengan margarin.
Susun 3 lembar pasta didasar loyang lalu tutup dengan 1/3 bagian saus daging. Lalu tutup dengan 3 lembar pasta dan diatasnya beri 1/3 bagian saus daging lagi. Tutup lagi dengan 3 lembar pasta dan saus daging diatasnya.
Terakhir, tutup dg sisa pasta lalu tuang atasnya dengan saus keju, ratakan. Taburi atasnya dengan parutan keju parmesan, juga sedikit oregano dan basil.
Panggang sampai matang (kurang lebih 1/2 jam). Hidangkan selagi hangat.














And you know what? Sampe sekarang resep mbak Ria jadi resep andalan gue, makasih ya mbak Ria :)








Oh baby, if only you could see me now then you must be so proud of how I've grown  


Monday, March 6, 2017

Japanese Cheesetart ala Hokkaido







Sejak nyobain Pablo di Jepang gue langsung jatuh cintaaaaa banget sama cheesecake nya mereka. Soft, creamy dan ngga eneg. Pas tau Pablo mau buka cabang di Indonesia tentunya gue senengnya kebangetan, tapiiiiii ternyata ngantrinya ngga nahan cyiin. Bisa sampe berjam-jam tshaaay. Udah mah gue anak rumahan banget yang mageran parah, masa sekalinya keluar rumah cuma buat ngantri berjam-jam ya kan. Terus nggak lama Hokkaido cheese tart pun buka cabang di Jakarta, dan antri juga sis. Walaupun ngga separah Pablo sih. Tapi ya tetep mager aja kalo wasting time gitu kan ya.



 Karena gue gemes ngga sabaran kalo antri-antri gitu langsung deh kepikiran buat bikin sendiri.  Akhirnya beberapa hari lalu gue pun nyobain bikin Japanese cheesetart ala Hokkaido from the scratch, tentunya bermodalkan resep hasil googling. Bisa dibilang niat banget sih, karena proses bikinnya yang agak lama dan tricky.



Pertama kali nyobain bikin sampe 3 batch aja dong* pheuww. Batch pertama nyobain pake puff pastry yang beli jadi dan gagal. Karena puff pastry nya menciut ke bawah. Batch kedua bikin kulit pie dan cheese custard from the scratch, terus karena gw udah capek akhirnya entah gue salah liat resep apa gimana jadi si cheese custardnya kemanisan. Huuu suka bete deh kalo udah gitu L. Akhirnya baru besoknya dilanjutin buat batch ketiganya. Bener-bener full konsentrasi liat resep dan nimbang semua bahannya supaya hasilnya sempurna. Kalo pembaca blog ini ada yang bingung sama resepnya, tenaaang gue juga fotoin step by step kok J




Hokkaido Cheesetart Recipe
recipe by : DreamersLoft


1. Kulit Pie/tart

Bahan :
  • 100 gram terigu serbaguna
  • 20 gram gula halus
  • 50 gram mentega asin ( dingin, dipotong kotak-kotak kecil )
  • 1 kuning telur
  • 1/2 sdt susu cair


Cara membuat :
  • Saring terigu serbaguna dan gula halus ke dalam mangkuk besar. Masukkan mentega dingin yang sudah dipotong dadu.
  • Aduk dengan ujung jari, hingga membentuk butiran seperti remah-remah.
  • Tambahkan kuning telur ke dalam adonan.
  • Aduk rata seluruh adonan menggunakan spatula ( Tidak perlu terlalu lama )
  • Masukkan susu cair. Lalu gunakan tangan dan bentuk adonan  hingga berbentuk seperti bola.
  • Masukkan adonan yang sudah jadi ke dalam plastik wrap, lalu simpan ke dalam kulkas kurang lebih sekitar 1 jam.
  • Setelah 1 jam, keluarkan adonan dari kulkas. Beri terigu pada alas untuk membentuk pie supaya tidak lengket. Giling dengan rolling pin dengan ketebalan sekitar 3-4mm. Gunakan ring cutter dengan ukuran diameter 7cm untuk mencetak adonan pie.
  • Letakkan adonan yang sudah dipotong ke atas cetakan pie. Tusuk dengan garpu seluruh permukaan dasar pie, agar tidak mengembang ketika dipanggang.
  • Panggang kulit pie dengan di oven dengan suhu 180C selama 10 menit. (Aku panggang selama 20menit di oven ku)
  • Setelah kulit pie kecoklatan, keluarkan dari cetakan pie dan diamkan sampai tidak panas sepenuhnya sebelum digunakan. 









2. Cheese Custard

Bahan :
  • 150 gram cream cheese
  • 50 gram mascarpone cheese
  • 20 gram parmesan cheese
  • 30 gram mentega asin
  • 100 gram susu cair
  • 30 gram gula halus ( boleh ditambah menjadi 45gram kalau suka manis)
  • 8-12 gram maizena ( aku pake sekitar 1sdm )
  • 1 butir telur
  • 1sdm lemon juice
  • 1/4 sdt vanilla essence
  • 1/4 sdt garam
  • 1 butir kening telur untuk olesan cheesetart

Cara :
  • Masukkan cream cheese, mascarpone cheese, parmesan cheese, susu segar dan mentega ke dalam mangkuk tahan panas. Lalu di tim di atas panci berisi air yang telah dipanaskan. Aduk merata hingga seluruh adonan meleleh.
  • Masukkan gula halus dan maizena yang telah disaring. Aduk rata, adonan akan mulai mengental.
  • Masukkan telur, vanilla essence dan lemon juice. Aduk rata hingga adonan mengental seperti vla/custard. 
  • Jika adonan tidak halus/menggerindil, bisa disaring sebelum digunakan. 
Cheesetart :
  • Panaskan oven dengan suhu 230C
  • Isi cheese custard yang telah dibuat ke dalam  kulit pie dengan menggunakan piping bag. Beri olesan kuning telur.
  • Panggang cheesetart di suhu 230C selama 6-7 menit.
  • Keluarkan dari oven, taruh di atas cooling rack.






















Catatan dari gue, tiap oven itu beda-beda jadi kita harus kenal baik oven kita kaya apa. Waktu panggang bisa jadi lebih sebentar atau lebih lama. Usahakan untuk tidak memanggang semua cheesetart secara bersamaan. You know, in case gagal maksudnya. Gue kemarin nyobain manggang satu dulu, setelah kira-kira berhasil kaya yang gw mau baru deh gw panggang semuanya bersamaan.



Kalo masih bingung sama penjelasan gue bisa  dilihat langsung ke blog aslinya juga  di sini ya. Selamat mencoba :)





Saturday, February 25, 2017

Visa Amerika



Flag of the United States of America

(source from Wikipedia)



Akhirnyaaaa gue apply juga Visa yang konon katanya paling keramat ini. Boleh dibilang visa Amerika ini gampang-gampang susah. 



Wait, gampang?? 


Gampangnya kenapa? Karena petugas US embassy kadang ngga perlu lihat semua supporting documents yang kita siapin kaya kalo apply visa negara lain. Yang mereka pentingin ya itu pada waktu interview, lo bisa yakinin mereka kalo ngga bakal menetap dan cari kerja di negara mereka.


Susahnya? Karena kemungkinan ditolaknya pun besar. Contohnya :

1. Temen gue ;  udah punya visa Schengen, Australia dan Jepang, punya kerjaan tetap visa dia ditolak.
2. Bapak-bapak di hari H gue interview, mau perjalanan dinas ke Sunnyville. Beliau di wawancara dalam bahasa inggris, dan entah si bapak grogi atau ngga ngerti pertanyaan dari Interviewer, jadi bapak ini kurang lancar menjawab dalam bahasa inggris. Lalu visanya pun ditolak gitu aja.

Dan ternyata katanya kalo perempuan single dalam usia produktif (macem gue) lebih riskan buat ditolak. Jadi saran gue sebelom interview harap berdoa yang banyak sesuai agama masing-masing :)  Juga jangan sampe bilang bakal pergi dengan pacar atau punya keluarga disana. Nanti dikira petugasnya mau nikah dan cari kerja disana malah repot.





In my case, karena gue males ngisi formulir DS-160 sendiri dan takut ngga ngerti, akhirnya gue pakai jasa Sabang Business Center di jalan sabang (dekat JNE). Jadi gue bayar 2,4juta terus mereka bakal fotoin, isiin formulir, bayarin ke bank niaga, buatin janji wawancara sesuai hari yang available. Terus tinggal ambil foto yang udah dicetak dan lembar form DS-160 dan lembar wawancara yang udah di print dengan laser printer di kantor mereka di Sabang. Atau kalo males ke kantornya bisa digojekin juga kok.
Fyi, penting banget buat nge print pake laser printer ya soalnya takut barcode nya ngga kebaca di scanner kedutaan nanti. Dan pemberitahuannya juga ada kok di websitenya US embassy kalo kita harus print pake laser printer.

Tapi kalo kalian mau ngurus sendiri, ini langkah-langkah buat ngurus visa Amerika :


1. Foto
2. Mengisi formulir DS-160 secara online. Kalo udah di upload, berarti semua data ngga bisa diganti lagi ya.
3. Membayar biaya visa sejumlah 160usd di Bank Niaga (di kurs ke rupiah sesuai rate hari lo bayar). 
4. Membuat janji wawancara, lalu di print dengan laser printer.
5. Wawancara di kedutaan Amerika, jangan lupa bawa paspor(lama dan baru), foto, lembar DS-160 dan lembar wawancara yang udah di print, dan semua supporting documents seperti Kartu Keluarga, Buku Nikah, Akte Lahir, Surat Referensi Bnk, Rekening Koran selama 3bulan terakhir, Surat Sponsor dan Surat Keterangan Kerja (just in case mereka tanya).


Hari H Interview 

Jam 6.20 gue udah sampe di kedutaan Amerika dan udah terlihat antrian orang di gerbang kedutaan. Security mulai periksa jadwal interview yang sudah di print, dan hp udah mulai wajib dimatiin. Terus satu persatu masuk ke dalem gedung buat diperiksa barang bawaannya. 
Saran gue, ngga perlu banyak bawa barang pas hari interview takutnya jadi lama pas pemeriksaan barang. Karena semua cairan (parfum/sabun/hand sanitizer etc), alat elektronik (laptop & handphone), makanan bahkan token ngga dibolehin masuk ke dalem kedutaan amerika. Yang penting bawa persyaratannya aja.


Di dalam beberapa petugas nyuruh ambil nomor antrian, dan gue kebagian nomer 15 waktu itu. Di loket pertama, kita cuma nyerahin lembar wawancara aja.
Di loket kedua, buat ambil sidik jari. Di loket ketiga, nah ini dia the ultimate step of the day . Rasanya jantung  mulai dag dig dug deh nungguin giliran interview apalagi beberapa orang sebelom gue dikasih kertas pink yang artinya visa mereka ditolak. Pas tiba giliran gue,


Interviewer : Hai, selamat pagi
Gw             : Pagi
Interviewer : Mau apply visa amerika dengan tujuan apa?
Gw             : Turis
Interviewer : Kemana tujuannnya dan berapa lama ?
Gw             : New York (sambil sebutin beberapa tempat di NY) selama 7hari
Interviewer: Ada teman atau keluarga disana ?
Gw             : Tidak ada
Interviewer : Dengan siapa anda akan berangkat ke Amerika?
Interviewer : Pekerjaan anda apa?
Interviewer : Bagaimana anda menghidupi diri?
Interviewer : Kapan suami meninggal?
Interviewer : Setelah lulus sekolah masak, anda akan bekerja dimana?
Interviewer :  Dulu suami bekerja dimana?



Oh ya sedetil itu memang pertanyaan yang dikasih sama interviewer, bikin jantung mencelos tiap mau jawab pertanyaan. Tapi gue berusaha tetep kalem dan ngga bertele-tele ngejawab semua pertanyaannya. Dan di sela-sela percakapan kami, Interviewer sempet nanya ke fellow Interviewer di sebelahnya tentang case gue yang single di usia produktif *sudahkuduga* tapi punya banyak visa negara lain. Lalu temennya jawab apa gue ngga denger. Duh itu rasanya sebelas dua belas kaya lagi naek roller coster deh deg-degannya.





But guess what?? She gave me the white paper eventually. Yang artinya visaku GRANTED. Yup ngga kaya pengalaman gue waktu urus visa Australia di sini, kita bakal langsung dikasihtau kalo visa kita granted atau ditolak pada saat wawancara. Antara percaya ngga percaya, sambil dalem hati langsung nyebut alhamdulillah. Gimana ngga, soalnya rata-rata case kaya gue banyak yg ditolak-tolakin. Kalo kata temen-temen gue sih gw lucky ahaha










Terus kapan dong berangkat ke amerika nya?? Kapan-kapan ahahaaha..
Ngga ding, nunggu tiket gratisan turun dari langit aja *emangada 
Siap-siap nabung dulu, toh visanya 5tahun hihi.




US Embassy
Jalan Medan Merdeka Selatan no. 3-5
Jakarta Pusat

Thursday, January 19, 2017

Australia ( last part )










Sesuai janji, sekarang gw mau share tentang akomodasi, transportasi, tempat yang  dan lain lain yang gw pake selama di Sydney. Mumpung masih ada semangat nulis *Iih tumbenan banget rajin anaknya ahaha ;D



Simcard

1. Optus
Kemarin gw beli simcard merk Optus ini buat dipake unlimited internet selama 1 minggu seharga 20 Aud dari yang tadinya 40 Aud. Lumayan kenceng sih internetnya, tapi entah kenapa kalo dipakai buat lihat google maps di daerah CBD agak-agak kacrut. Padahal kalo dipake buat buka path, instagram, facebook dll oke-oke aja tuh.

2. Vodafone
Kalo ngga salah harganya sedikit lebih mahal daripada Optus, tapi gw lupa pastinya berapa.


Akomodasi

1. Bounce Sydney Hostel , Charlmer St Surry Hills
Lokasinya pas banget di depan stasiun Central, exit 25. Gw pilih dorm khusus perempuan dengan 4 ranjang. Walaupun sempet ragu, karena selama ini belom pernah stay di hostel tapi ternyata nyaman banget di Bounce ini. Kamarnya bersih, ada locker untuk simpan luggage dan ada private bathroom nya. Di lantai paling atas juga ada dapur besar dengan semua kitchen utensils, peralatan makan dan kulkas. Jadi kalo mau hemat biaya makan di Sydney, bisa deh tuh masak sendiri. Rate semalam di kamar ini sekitar 400ribu rupiah. 

2. Megaboom City Hotel




Di hari ke 4 gw di Sydney gw pindah ke hotel di daerah Town Hall. Bukan karena hostel sebelumnya ngga nyaman, tapi karena udah keburu booking lewat booking.com pas masih di Indonesia, dan udah lewat dari batas waktu free cancellation. Kamar single dengan ukuran liliput, tapi lokasinya strategis banget sih karena super dekat dengan QVB Mall, Westfield Mall, Myers dan David Jones.













 Kalo mau jalan kaki ke Darling Harbor buat liat fireworks juga bisa banget. Jaraknya sekitar 1km. Dekat hotel juga ada Coles dan Woolworths supermarket kalo mau cari oleh-oleh coklat tim-tam atau makanan lainnya.



Transportasi

1. Dari dan menuju Airport
Ada beberapa options buat trasportasi, bisa naik kereta, taksi atau bus. Pas masih di Indonesia gw udah bandingin pake google maps biaya naik kereta ke Central Station 17Aud,sedangkan naik taksi ukuran standar sekitar 34Aud dan taksi super gede mirip mobilnya Xtrans tavel 100 Aud. Karena kita ber 8 orang, jadi mendingan naik taksi aja dong ya, ngga perlu geret koper sepanjang stasiun dan tinggal duduk manis sampe deh di tujuan. Jatohnya pun jadi lebih murah, karena per orang cuma kena 12,5 Aud aja.

2. Dalam kota
Transportasi di dalam kota ada Kereta, light trail/tram, Bus. Buat memudahkan transportasi selama di Australia, gw beli kartu Opal yang mirip dengan kartu Ez Link di Singapore, bisa dipakai di semua kendaraan umum. Praktis, jadi ngga perlu ngitungin receh tinggal di tap aja. Terus kalo value nya udah abis, tinggal di top up deh. Kereta di Sydney sangat nyaman dengan tipe double decker, tapi harganya pun lumayan mahal menurut gw. Perbandingannya, gw naik kereta dari Central station ke Circular Quay yang jaraknya hanya 3km biayanya 2,13 Aud. Sedangkan waktu gw naik bus dari Bondi Beach sampai ke Circular Quay biayanya cuma 1,3 Aud padahal jaraknya sekitar 6,9km. Kalo setiap hari naik angkutan umum terus sih ya lumayan ya bok, kira-kira abis 10Aud deh tuh per hari, that's why gw lebih banyak jalan kakinya selama di Sydney. Lumayan lah uangnya bisa dihemat buat makan dan yang paling penting buat BAKAR KALORI  dari semua lemak yang gw tumpuk selama disana ahahaha. Per harinya ada kali gw jalan 10km, luar biasa ya LOL. Padahal kalo di Indo, jarak dari tempat tidur sampe meja makan aja rasanya pengen ngegojek *lebay


Tourist Sightseeing 

1. Sydney Opera House, Harbor Bridge, Royal Botanic Garden




Sydney Opera House



Harbour Bridge


Royal Botanic Garden




Jarak ketiga tempat ini berdekatan banget, sama-sama di Circular Quay. Jadi pas abis keluar dari stasiun Circular Quay tinggal ikutin jalan aja. Sampe deh ke tempat turis paling mainstream di Sydney ;p


2. Hyde Park

Hyde Park adalah taman luas di tengah kota seperti Central Park di New York. Di sini bisa ngeliat Archibald Fountain dan foto-foto di depan St Mary Church.
















 Kalo mau baca novel atau sekedar ngelamun sambil duduk-duduk di bangku taman juga bisa.







3. Paddys Market

Kalo mau beli oleh-oleh di Sydney dengan harga yang lumayan murah boleh coba ke Paddys market deh. Gw waktu itu belanja di stall nomer 460 dan yang jaganya orang Indonesia lho. Buat  harga lumayan terjangkau sih, apalagi orang indo kan terbiasa sama habit ngasih oleh-oleh ya, jadi pastilah belinya borongan ya ahahaha. Buat gambaran aja, harga kaos 18 Aud dapet 3biji, harga tas koala untuk anak kecil 10 Aud. Di bagian pojok nya Paddys market ini juga ada yang jualan buah-buah segar kaya cherry, mangga, peach, strawberry, pisang dll. Kalo kepengen makanan halal, ngga jauh dari paddys market ada Kungfu Ramen yang udah bersertifikat halal. Kalo kamu tipe nya "blom makan nasi berarti blom makan", tenang aja disitu juga ada menu nasinya kok.


4. QVB

Queen Victoria Building ini adalah mall bergaya victorian yang lokasinya ngga jauh dari  TownHall station. Tapi jangan dibandingin kaya mall di Jakarta yaa, karna asli bagusan mall di Jakarta kemana-mana deh hihi.






5. Bondi Beach

Kalo mau berjemur atau surfing pas lagi di Sydney cus deh pergi ke Bondi Beach. Tapi jangan kaget ya soalnya rame banget kaya pepes sis ;p Kaya pas waktu gw kesana, lagi rameeee banget mungkin karena udah beberapa hari ujan dan angin mulu ya. Padahal suhunya 39C aja *PINGSAN.











Bondi Iceberg



Kalo mau ke Bondi dari city, bisa naik kereta turun di Bondi Junction, terus lanjut naik bus nomer 333 sekitar 2 atau 3 stop, tergantung lo mau turunnya dimana. Pulangnya tinggal ikutin jalur yang sama. Atau kalo mau ke daerah Circular quay dari Bondi Beach, ada bus nomer 380 yang langsung menuju kesana, dan ongkosnya jauh lebih murah dibandingkan ganti pake kereta.




6. Darling Harbour 


Kalo kata gw, darling harbour ini mirip-mirip sih kaya Clarke Quay di Singapore. Tapi ngga  kaya di daerah lain yang biasanya jam 5-6 sore toko-toko udah pada tutup, di Darling Harbour restoran buka bahkan sampai jam 1 malam loh. Dan ada beberapa bar dan club juga buat lo yang party-goer. Kalo akik sih, balik ke hotel langsung dasteran dan koyoan. Jompo sis ;p



Full moon







Kayanya segitu dulu sih yang gue inget, kalo ada tambahan nanti bakal ditulis lanjutannya deh ya. Buat yang sebentar lagi bakal pergi ke Sydney, silahkan dimasukin ke Itinerary kamu :)



Visa Australia





Sebenernya gue paling males deh sama yang namanya ngurus visa. Karena banyak banget dokumen dan tetek bengek yang mesti disiapin. Biasanya selama ini orangtua atau suami yang selalu ngurusin. Maklum anaknya kan pemalas banget, tapi karena suamiku sudah Almarhum* Al Fatihah * akhirnya mau ngga mau mesti ngurus sendiri juga yakan. 


Karena gue pun akhirnya pure ngurus sendiri buat apply visa Australia ini, makanya gue mau sharing cerita tentang ngurus visa kemarin. Tapi sebelumnya gue mau jelasin dulu beberapa kelebihan dan kekurangan dari mengurus Visa Australia.


Kelebihan :
- Paspor ngga ditahan, jadi masih bisa wira-wiri keluar kalo emang dibutuhin.
- Ngga perlu bikin appointment, tinggal drop applikasi form visa dan persyaratan seluruh dokumen pendukung di VFS Global Kuningan City.

Kekurangan :
- Panjang banget formnya sampe belasan halaman. Ai mateeeek pusing puyeng ngisinya. Pokoknya take time aja, ngga usah terburu-buru. Inget ini aplikasi visa, BUKAN aplikasi cari jodoh ;) 


Jadi untuk ngajuin visa Australia kita harus masukin aplikasi ke Australia Visa Application Center (AVAC) yang lokasinya di Kuningan City.


Persyaratannya yaitu :

1. Mengisi formulir aplikasi untuk tujuan turis form 1419 dan untuk tujuan bisnis form 1415.
2.  Foto berwarna, dan berlatar belakang putih ukuran paspor sebanyak 2 lembar . Jangan diedit, apalagi pake filter snapchat *eyerolled
3. Paspor lama dan baru yang masa berlaku tidak kurang dari 6bulan dari tanggal kepulangan. Jangan terbalik ya, bukan dari tanggal keberangkatan.
4. Membawa seluruh dokumen pendukung seperti: 

  •  Fotokopi Paspor lama dan baru (Halaman paling depan yang berisi identitas pemilik paspor, halaman paling belakang yang berisi informasi alamat pemegang paspor dan halaman yang berisi cap atau stempel dari negara-negara yang pernah dikunjungi).
  • Surat Keterangan Kerja untuk pegawai / SIUP untuk wiraswasta / Surat Referensi sekolah untuk pelajar. Lengkap dengan kop surat, tanda tangan dan cap ya.
  • Surat sponsor atau invitation letter kalo ada pengundang dari Australia.
  • Bukti keuangan, rekening koran selama 3 bulan terakhir.
  • Fotokopi Akte lahir/ganti nama (bila ada).
  • Fotokopi Kartu Keluarga &Buku nikah. Dan untuk istri yang pergi tanpa suami, wajib melampirkan surat ijin dari suami di atas materai 6000 & fotokopi KTP suami.
  • Fotokopi KTP.
  • Bukti bookingan tiket dan hotel. Gw saranin jangan dulu bayar tiket & hotel sebelum visa keluar. Sebagai alternatifnya, kamu bisa booking tiket di travel agent, dan booking hotel dengan Free cancellation di Booking.com jadi just in case visa ditolak nothing to lose kan. Kecuali tergiur beli tiket murah dan mau gambling ya bebas aja sih *ini gue banget ;p
  • Untuk anak di bawah umur 18 tahun yang berpergian tanpa didampingi orangtua wajib melampirkan form 1229 dan melampirkan kartu pelajar.


Biaya 

Kemarin gw bayar sebesar 1.609.850,- (November  2016) yang terinci sebagai berikut:

Visa fees: IDR 1.420.000,-

Logistic fee: IDR 189.850,-
Kalo pengen pake sms pemberitahuan maka akan dikenakan biaya tambahan IDR 25.000 (optional). Semua biaya tersebut adalah non-refundable ya, yang artinya kalo visa lo ditolak, tidak akan ada pengembalian biaya visa yang telah dibayarkan *jleb




Tracking Visa

  1. Klik 'Lacak Permohonan Visa' dan 'Untuk Permohonan aplikasi setelah tanggal 23 Maret 2013: Lacak Aplikasi Anda (Baru)'
  2. Masukkan nomor VLN Anda (contoh: AUX-ID-01-00001-X). Nomor VLN ini tertera pada struk pembayaran permohonan visa yang diberikan oleh petugas VFS. 
  3. Masukkan tanggal lahir Anda (tanggal/bulan/tahun)

Permohonan visa akan menunjukkan status 'dalam proses' atau 'selesai'. 
Jika proses visa telah selesai, bisa cek email di folder inboxKalo ngga ada, bisa cek di folder spam atau junkLama proses permohonan visa kunjungan turis bisa sampe 15 hari, tapi juga bisa lebih cepat tergantung pihak kedutaan sendiri yg mutusin.

In my case seminggu dari gw apply, gw terima email dari AVAC yang isinya Visa gw granted *yeaaaayyy alhamdulillah. Btw visa Australia ini beda kaya umumnya visa negara lain yang dicetak di paspor. Jadi kita tinggal print aja visa yang udah di email just in case pihak imigrasi sana tanya. Tapi seharusnya ngga ada masalah sih, karena semuanya udah otomatis di sistem mereka.




Udah lengkap kayanya penjelasan gw tentang urus visa. Bingung ngga? Sama *LOL
Makanya di atas tadi gw bilang buat ngurus visa ini ribet. Tapi tenang aja, jangan terburu-buru. Karena kalo ada dokumen yang ketinggal dan harus menyusul, dikenain biaya lagi sekitar 200ribu rupiah *wheew. Tapi jangan mepet juga ya paling ngga kasih waktu minimal sebulan buat jaga-jaga aja. Pengalaman gw kemaren waktu ngurus Visa Australia di Kuningan City aselik rameeeee banget applicants termasuk artis-artis, pasti sama-sama pada mau nonton Coldplay juga deh ahahaha. 



Kalo masih belum jelas bisa langsung buka website mereka http://www.vfs-au-id.com/
Good luck guys :)



AVAC - Vfs Global
Kuningan City Lt. 2
Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18
Setiabudi, Jakarta Selatan
Opening hours 08.30 - 16.00 

Monday, January 9, 2017

Makan Apa di Sydney ?







Karena kemarin sudah bahas brunch and desserts places in Sydney di sini, kali ini gw mau bahas buat makanan beratnya deh ya. Kok makan mulu sih din kerjaannya *LOL ya abis sebagai foodie jadi-jadian wajib banget kan nyobain makanan yang happening di setiap tempat yang lagi dikunjungin ahahaha ;D


So here we go,


1. Chat Thai
Karena temen gw, Isma yang baru pindah ke Melbourne tahun lalu rekomendasiin thai resto ini, jadi gw dan teman-teman nyoba resto ini untuk late lunch. Dan gw langsung  ngerti kenapa Isma rekomendasiin tempat ini, karena walaupun agak pricey tapi rasanya yang authentic Thailand pas banget sama citarasa orang Indo yang lidahnya doyan mecin dan pedes *lol. akhirnya kita makan enak alhadulillah ya Allah ;D Cuma sayangnya cakwe sarikaya yang isma rekomendasiin buat dessert nya abis hiks.

Beef Pad Thai ( 15Aud)

Tom Yam Fried Rice ( 20Aud)

Late Lunch Situation




2. Sydney Fish Market
Karena saking teparnya abis jalan kaki jauh di hari pertama sampe dan ngga bisa tidur di pesawat jadilah gw bangun siang, sampe gw ngga sempet sarapan. Makanya pas bangun tidur langsung buru-buru mandi supaya keburu ke Sydney Fish Market ini, karena sorenya kita mau nonton konser Coldplay. Untuk menuju pasar ikan ini kita naik Light Trail dari Central Station, dan turun di Fish Market, tapi ada cerita lucu di balik perjalanan kesini. Jadi karena tramnya penuh banget, kami terpisah 1gerbong sama beberapa teman yang lain naah karena saking asiknya ngobrol dan ketawa-ketiwi, ternyata kita udah kelewatan si tempat yang seharusnya turun, sementara teman yang terpisah gerbong udah turun duluan dan mereka panik kenapa kita masih di dalam gerbong ahahaha. Akhirnya kita turun di stop selanjutnya untuk balik ke tempat stop yang seharusnya dan janjian sama teman yang lain. Kebayang dong lagi laper ada aja hambatannya ;(




Grilled Seafood Platter for two (39,9 Aud)


Fish and Chips ( 13 Aud)

Semua seafoodnya berasa banget fresh, walaupun buat lidah Indo tetep aja berasa kurang. Iya kurang MeCiN *LOL untung gw bawa sambel sachet dari jakarta sebagai penyelamat ahahah. Oia walaupun kita makan di pasar, jangan bayangin kaya pasar di Indonesia yang becek, jorok dan bau ya. Karena Sydney Fish Market ini bersih banget, jadi ngga ada masalah makan di tengah-tengah pasar. Di bagian paling ujungnya Fish Market ini ada yang jual buah segar juga, lumayan lah buat cemilan atau sarapan.

Mouth watering cherries ( 14Aud)


Giant Strawberries (7Aud)




3. Super Ball
Pulang nonton konser kita semua kelaperan karena abis diguyur hujan di Allianz Stadium dan capek abis joget-joget jejingkrakkan. Dan karena jalanan penuh banget bubaran konser, mau naik taksi susah, mau naik bus pun antrinya panjang bangeeet, jadilah kami jalan kaki 1,8km dari tempat konser sampai ke Hostel. Sampai di hostel setelah ketemu sama teman-teman yang lain akhirnya akhirnya kita mutusin buat makan malem atau lebih tepatnya midnight supper di daerah China Town. Oh iya gw udah bilang belom sih kalo rata-rata restoran dan cafe di Sydney itu udah tutup jam 5-6 sore?? Sedih banget yaa, apalagi kalo anaknya laperan kaya gw ahahaha. Untungnya kita nemu si restoran ini yang tutupnya jam2 pagi. 



Kway Teaou and Fried Rice


Fish Ball Soup

Muka-muka kucel dan lepek abis keujanan ;D

Nasi goreng dan kway teaouw nya sih enak, tapi fish ball soupnya hmmmm biasa aja. Jadi rasanya tuh kaya kuah tahu gitu terus dikasih potongan tahu, fish ball dan fish cake. udah gitu aja. Padahal itu menu inceran kita, karena dingin-dingin abis keujanan kebayangnya kan makan yang hangat-hangat gitu. Semua langsung baper dan kangen banget sama Indomie *lebay



4.  Ipoh Town 
Kalo sedang berasa di sekitar QVB dan bingung mau makan apa dan dimana, nah Restoran  Ipoh Town yang merupakan resto peranakan melayu-chinese asal malaysia ini boleh dicoba, apalagi kalau udah kangen banget pengen makan nasi ahaha. Karena selain bersertifikat halal, harga yang ditawarkan  reasonable dan porsinya yang besar. Dan ternyata waitress nya orang Indonesia lho. Gw pesen hainan chicken rice tapi sayangnya lupa difoto saking lapernya ;D Tapi gw sempat foto menu dan pricelistnya kok.






Sebenernya ada beberapa resto halal lain kaya Kungfu Ramen di dekat Paddy's Market, Mamak Village dan Shalom tapi karena gw menclok terus kesana kemari jadi gw ngga sempet nyobain.




5. Nick's
Karena teman-teman yang lain udah pada pulang duluan, jadi gw kembali jalan-jalan sendiri seperti biasa. Terus pas malemnya, di whatsapp sama Vivi yang ternyata belom pulang juga hari itu dan diajakin dinner bareng di daerah Darling Harbor dan pas emang sekalian gw mau nonton fireworks disana. Abis nonton fireworks akhirnya diputusin makan malem di Nick's dan ternyata antrian waiting listnya panjang juga, jadi dari waktu kita masukin nama sampe buzzernya nyala mungkin ya sekitar 30-40menitan lah yaa



Jumbo Seafood Platter ( 160Aud)

Gw dan Vivi


Sempet curiga juga ngga boleh masuk ke restonya, karena tempatnya lumayan fancy dan hampir semua customer berpakaian rapi sementara gw cuma pake kaos dan celana pendek, tapi ternyata aman ahahaha. Ngga pake lama langsung pesen makan dan pas makanan dateng agak kaget karena ukurannya yang emang jumbo. Seafood platternya terdiri dari fish and chips, king crab, prawn, calamary, oyster dan mussel dan semuanya fresh dan enak terus ternyata gw ditraktir pula sama Vivi. Ya ampun Alhamdulillah rejeki anak yang ngga sholehah-sholehah amat ;D Thanks Vivi darling ;*




6. Nandos Chicken
Udah pada tau kan kalo nandos terkenal sama Peri Peri Chickennya ? Nah akhirnya gw nyobain makan nandos yang di York street, deket hotel gw yang masih sekitaran QVB. Btw kenapa nandos di Jakarta tutup ya? Apa karena kalah saing sama Ayam Bakar Mas Mono? LOL. Gw pesen ayam dengan level kepedasan Hot aja, dan ternyata buat lidah gue yang biasa tiap hari makan cabe rawit ngga ada pedes-pedes seuhahnya sama sekali aja gitu ahahah. Untung ada andalan gw si saos sambel abc ;D







7. The Bistro by Wolfgang Puck
Sempet penasaran sama restonya Wolfgang Puck yang di Jepang tapi ngga kesampean, akhirnya gw malah nyobain di Sydney. Di Airport pula ahahaha. Karena sebelum check out cuma sempat ngemil buah dan yogurt aja, jadilah gw super kelaperan di perjalanan naik shuttle menuju ke Kingsford Airport. Tapi sedihnya ternyata di airport di Sydney itu restonya sedikit, untungnya nemu si The Bistro by Wolfgang Puck. Pada tau ngga beliau itu siapa? Yup, Wolfgang Puck adalah koki terkenal yang jasanya sering dipakai artis-artis Hollywood untuk wedding, birthday dan bahkan Academy Awards atau yang lebih dikenal dengan sebutan Oscar.



Margherita Pizza ( 18Aud)


Brunch with view





Akhirnya beres juga nulis tentang makanan pheuw, soalnya sambil nulis sambil elap iler ahahaha. Selanjutnya nulis tentang apalagi yaa hmm mungkin tentang akomodasi dan tempat yang wajib dikunjungi turis di Sydney kali ya? Okay then berlanjut besok ya, Hayati lelah abis nulis 2 posts sekaligus *manja *LOL

Ayam Woku Belanga

OOH LA LA IT'S BEEN 3 YEARS Okay, easy folks. I've been leaving my blog for a very long time. I finally visited New York in Octo...